Membangun Budaya Keamanan Siber pada Fasilitas Layanan Kesehatan
DKI Jakarta Rabu, 25 Jun 2025
Workshop 1: Manajemen Bayi Sakit Kritis di NICU
DKI Jakarta Selasa, 24 Jun 2025

Tujuan Workshop:
Perawatan intensif pada neonatus (bayi baru lahir) yang mengalami kondisi kritis memerlukan pendekatan keperawatan yang komprehensif, berbasis ilmu, serta berlandaskan praktik terbaik terkini. Unit Perawatan Intensif Neonatal (NICU) merupakan salah satu unit layanan yang paling kompleks dalam rumah sakit, dengan tantangan besar dalam menjaga stabilitas kondisi bayi yang sangat rentan terhadap komplikasi medis. Oleh karena itu, peran perawat dalam NICU sangat vital dalam memberikan intervensi klinis, pemantauan ketat, serta dukungan nutrisi dan respirasi.

Workshop ini diselenggarakan untuk meningkatkan kompetensi perawat dalam menangani bayi sakit kritis di NICU, dengan fokus pada penanganan nutrisi dan cairan, manajemen ventilasi invasif dan non-invasif, serta penatalaksanaan pada kondisi kompleks seperti HIE (Hypoxic Ischemic Encephalopathy). Materi workshop juga mencakup praktik simulasi ventilasi dan cooling therapy, yang bertujuan memberikan pengalaman langsung dan aplikatif dalam situasi klinis kritis.

Melalui kegiatan ini, peserta akan mendapatkan pengetahuan mendalam dan keterampilan praktis yang dibutuhkan untuk memberikan pelayanan keperawatan berkualitas tinggi di NICU. Workshop ini juga menjadi wadah untuk berbagi pengalaman klinis dan membangun jejaring profesional antar perawat NICU dari berbagai institusi.

Materi Workshop:

  • Manajemen nutrisi dan cairan pada neonatus sakit kritis
  • Quality improvement pada neonatus sakit kritis
  • Manajemen keperawatan pada neonatus dengan HIE
  • Manajemen keperawatan neonatus dengan ventilasi mekanik
  • Manajemen penapisan pada bayi sakit
  • Simulasi ventilasi mekanik non-invasif
  • Simulasi ventilasi mekanik invasif
  • Simulasi aEEG
  • Simulasi cooling terapi

Kriteria Peserta:

  • Workshop ini ditujukan bagi tenaga keperawatan profesional yang bekerja di lingkungan perawatan intensif bayi baru lahir, khususnya:
  • Perawat NICU dan PICU
  • Perawat anak yang ingin meningkatkan keterampilan di bidang keperawatan neonatal kritis
  • Pengelola keperawatan dan manajemen mutu layanan neonatal
  • Staf pengajar keperawatan anak/neonatal
  • Praktisi kesehatan yang terlibat dalam manajemen neonatus sakit kritis
  • Target Peserta:
  • Perawat profesional rumah sakit
  • Kepala ruangan atau koordinator unit NICU/PICU
  • Dosen keperawatan anak/neonatal
  • Konsultan klinik atau manajer layanan neonatal
  • Tenaga medis yang ingin memperkuat kemampuan manajemen kasus kritis neonatus
Workshop 2: Koding Tepat, Tim Casemix Kuat dan Klaim Akurat
DKI Jakarta Selasa, 24 Jun 2025

Tujuan Workshop:
Sistem pembiayaan berbasis Casemix seperti INA-CBG dan iDRG menjadi fondasi penting dalam pengelolaan klaim dan pembiayaan layanan kesehatan di Indonesia. Namun, implementasinya di lapangan sering kali menghadapi tantangan besar, mulai dari kesalahan koding medis, klaim yang tertunda, hingga dispute dengan pihak pembayar. Hal ini tidak hanya memengaruhi keberlangsungan operasional rumah sakit, tetapi juga dapat berdampak pada kualitas pelayanan kepada pasien.

Kesalahan koding, kurangnya pemahaman terhadap regulasi terkini, dan lemahnya koordinasi antar tim Casemix menyebabkan potensi kerugian finansial rumah sakit serta ketidaksesuaian dengan sistem JKN. Untuk itu, diperlukan peningkatan kapasitas bagi seluruh tim yang terlibat dalam pengelolaan klaim dan Casemix agar dapat bekerja lebih efektif, akurat, dan sesuai regulasi terbaru dari Kementerian Kesehatan.

Workshop ini dirancang untuk memperkuat pemahaman teknis dan strategis tim Casemix rumah sakit melalui pemaparan komprehensif terkait koding, mekanisme verifikasi internal, pencegahan fraud, hingga praktik review data klaim guna monitoring dan deteksi dini potensi kecurangan. Materi juga akan membahas update iDRG terbaru dan implementasinya dalam sistem klaim nasional.

Dengan menghadirkan narasumber dari Pusat Pembiayaan Kesehatan Kemenkes RI dan Tim Koding INACBG, kegiatan ini menjadi ajang strategis bagi rumah sakit untuk membangun tim Casemix yang solid, adaptif terhadap regulasi, dan mampu mengoptimalkan proses klaim secara transparan dan akuntabel.

Materi Workshop:

  • Overview Casemix, INA CBG dan iDRG
  • Koding INA CBG & iDRG
  • Penyelesaian Pending & Dispute Klaim (BA Update)
  • Proses Perhitungan Tarif iDRG
  • Peran Verifikator Internal RS (Tugas dan Fungsi)
  • Tim Pencegahan Kecurangan (Fraud)
  • Utilisasi Review dan Analisis Data Klaim JKN
  • Praktik Utilisasi Review Data Klaim untuk Monitoring, Verifikasi, dan Deteksi Fraud JKN

Kriteria Peserta:
Kegiatan ini ditujukan bagi individu yang terlibat dalam pengelolaan klaim, analisis data layanan, serta pengendalian mutu dan pembiayaan rumah sakit, di antaranya:

  • Bertugas dalam tim Casemix atau pengelola klaim JKN
  • Terlibat dalam proses pengkodean medis dan verifikasi klaim
  • Bertanggung jawab terhadap review dan audit internal klaim
  • Berperan dalam perencanaan tarif dan pembiayaan layanan rumah sakit
  • Ingin memperdalam pemahaman terhadap sistem iDRG dan strategi pencegahan fraud

Target Peserta:

  • Tim Casemix dan Verifikator Internal RS
  • Manajer Keuangan atau Pembiayaan RS
  • Tim pengelola klaim JKN
  • Staf Penjaminan Mutu Layanan
  • Dosen dan Peneliti Kesehatan yang fokus pada kebijakan pembiayaan
  • Konsultan atau praktisi manajemen rumah sakit
Workshop 3: Etika dalam Pengambilan Keputusan Klinis
DKI Jakarta Selasa, 24 Jun 2025

Tujuan Workshop:
Etika dalam pengambilan keputusan klinis merupakan fondasi penting dalam praktik kedokteran modern. Tenaga medis tidak hanya dituntut untuk memiliki kompetensi klinis yang tinggi, tetapi juga kepekaan etis dalam setiap tindakan dan keputusan yang diambil. Di tengah dinamika pelayanan kesehatan dan kompleksitas kasus pasien, dilema etika kerap muncul dan menuntut pendekatan yang bijak, sistematis, dan berbasis nilai-nilai kemanusiaan.

Workshop ini diselenggarakan untuk memperkuat kapasitas tenaga medis dan rumah sakit dalam memahami dan mengimplementasikan prinsip-prinsip bioetika dalam pengambilan keputusan klinis. Mulai dari metode analisis nilai etik, studi kasus etik di lapangan, hingga strategi pelibatan komite etik rumah sakit, seluruh materi dirancang untuk memberikan pemahaman mendalam serta solusi praktis dalam menghadapi tantangan etis di ruang perawatan.

Peserta juga akan diajak mendalami praktik konsultasi etik klinis serta penerapan Good Ethical Practice dalam konteks pelayanan yang penuh tekanan, termasuk dalam kasus-kasus layanan darurat, keterbatasan sumber daya, dan intervensi invasif. Workshop ini relevan bagi seluruh pihak yang terlibat dalam pemberian layanan klinis maupun penyusunan kebijakan etik rumah sakit, dan menjadi langkah strategis dalam memastikan bahwa keputusan medis selalu berpihak pada keselamatan dan martabat pasien.

Materi Workshop:

  • Peningkatan Kapasitas Tenaga Medis dalam Bioetika
  • Metode Analisa Nilai Etik
  • Studi Kasus Etik dalam Praktik Klinis di Indonesia
  • Konsultasi Etika Klinis: Standar dan Strategi
  • Optimalisasi Peran Komite Etik dan Hukum Rumah Sakit dalam Menjaga Etika Klinis dan Etika Rumah Sakit
  • Implementasi KODERSI dalam menghadapi Tantangan Layanan terhadap Pasien yang sejalan dengan Good Ethical Practice

Kriteria Peserta:
Workshop ini ditujukan untuk para tenaga profesional yang terlibat dalam pengambilan keputusan medis maupun dalam pengawasan dan penegakan etika klinis di fasilitas layanan kesehatan, antara lain:

  • Tenaga medis dan dokter klinis di rumah sakit
  • Anggota atau calon anggota Komite Etik dan Hukum Rumah Sakit
  • Pimpinan unit pelayanan dan manajemen rumah sakit
  • Dosen dan pengajar bidang etik medis dan bioetika
  • Konsultan hukum kesehatan dan compliance officer rumah sakit

Target Peserta:

  • Dokter spesialis, dokter umum, dan tenaga medis lainnya
  • Komite Etik dan Hukum Rumah Sakit
  • Direktur Medis / Direktur RS
  • Kepala Instalasi dan Unit Klinik
  • Praktisi hukum dan etika kesehatan
  • Akademisi dan mahasiswa profesi kesehatan
Workshop 4: Teknik Marketing Pelayanan Prioritas Rumah Sakit Untuk Pasien Non JKN
DKI Jakarta Selasa, 24 Jun 2025

Tujuan Workshop:

Di tengah dominasi layanan berbasis JKN (Jaminan Kesehatan Nasional), rumah sakit dituntut untuk tetap menjaga keberlanjutan operasional dan mutu layanan dengan membangun strategi pelayanan prioritas bagi segmen pasien non-JKN. Pelayanan ini tidak hanya menjadi sumber pemasukan penting, tetapi juga mencerminkan citra dan daya saing rumah sakit di tengah kompetisi layanan kesehatan yang semakin ketat.

Workshop ini dirancang untuk memberikan pembekalan praktis dan strategis dalam membangun program layanan prioritas rumah sakit untuk pasien non-JKN, melalui pendekatan berbasis data dan strategi pemasaran yang efektif. Peserta akan diajak memahami teknik marketing berbasis data, penggunaan data RS untuk segmentasi pasar, hingga perancangan program layanan premium yang berorientasi pada kepuasan pelanggan.

Lebih dari sekadar teori, workshop ini juga menyajikan studi kasus dan praktik penyusunan strategi marketing yang relevan dengan kondisi rumah sakit di Indonesia. Materi diberikan oleh para narasumber berpengalaman dari bidang manajemen rumah sakit, pemasaran layanan kesehatan, dan pengelolaan mutu, sehingga peserta mendapatkan wawasan komprehensif untuk diterapkan di institusi masing-masing.

Materi Workshop:

  • Teknik Marketing Berbasis Data
  • Teknik Membangun Layanan Prioritas Non-JKN
  • Teknik Menggaet Customer RS Non-BPJS
  • Praktek Penggunaan Data RS untuk Marketing
  • Praktek Membuat Layanan Prioritas Non-JKN
  • Praktek Penyusunan Marketing Strategi Menggaet Customer Non-BPJS

Kriteria Peserta:
Workshop ini ditujukan untuk para profesional rumah sakit yang terlibat dalam perencanaan strategis, pengembangan layanan, serta tim marketing dan customer experience, antara lain:

  • Staf dan manajer pemasaran rumah sakit
  • Tim pengembangan layanan atau layanan prioritas
  • Manajer mutu dan strategi rumah sakit
  • Kepala unit pelayanan atau instalasi yang berorientasi pelanggan
  • Konsultan pengembangan rumah sakit dan pelayanan kesehatan

Target Peserta:

  • Direktur atau Wakil Direktur RS Bidang Pelayanan / Umum
  • Kepala Unit Marketing dan Humas RS
  • Tim Customer Service dan Manajemen Pengalaman Pasien
  • Tim Strategi dan Inovasi Layanan RS
  • Akademisi atau profesional yang mengembangkan studi layanan prioritas di sektor kesehatan
Workshop 5: Langkah Mudah Menangani Risiko
DKI Jakarta Selasa, 24 Jun 2025

Tujuan Workshop:
Manajemen risiko merupakan bagian krusial dalam penyelenggaraan layanan kesehatan yang aman, efektif, dan berkelanjutan. Dalam praktiknya, rumah sakit menghadapi berbagai jenis risiko baik klinis maupun non-klinis, mulai dari kesalahan prosedur medis, insiden keselamatan pasien, hingga kegagalan sistem pendukung operasional. Untuk itu, dibutuhkan pendekatan yang sistematis dan praktis dalam mengidentifikasi, mengelola, dan memantau risiko secara menyeluruh.

Workshop ini hadir untuk memberikan panduan praktis dalam menyusun daftar risiko, menyusun strategi mitigasi, hingga melaksanakan pemantauan risiko secara efisien—bahkan dengan tools sederhana seperti Microsoft Excel. Melalui pendekatan yang mudah dipahami dan aplikatif, peserta akan dibimbing mulai dari pemahaman dasar manajemen risiko hingga implementasi metode seperti RCA (Root Cause Analysis), FMEA (Failure Mode and Effect Analysis), dan AMKD.

Selain itu, peserta juga akan mempelajari pembuatan pelaporan risiko secara sistematis, pelatihan teknis penyusunan profil risiko, serta penyusunan rencana tindak lanjut (RTL) yang dapat diintegrasikan ke dalam program mutu dan akreditasi rumah sakit. Workshop ini sangat cocok untuk tim manajemen risiko, mutu, keselamatan pasien, serta staf rumah sakit yang terlibat langsung dalam upaya peningkatan layanan melalui pengendalian risiko.

Materi Workshop:

  • Penerapan Sistem Manajemen Risiko dalam Pelayanan Kesehatan: Perspektif Klinis dan Non-Klinis
  • Teknik penyusunan daftar risiko, penanganan risiko, dan pemantauan risiko (klinis & non-klinis)
  • Implementasi RCA & FMEA/AMKD
  • Teknik membuat program risiko dan pelaporan risiko secara tersistem
  • Latihan input teknologi dalam pelaporan manajemen risiko
  • Latihan membuat daftar risiko, profil risiko, penanganan dan pemantauan risiko menggunakan Excel
  • Latihan penyusunan pelaporan program manajemen risiko (lanjut)
  • Penyusunan RTL manajemen risiko

Kriteria Peserta:
Workshop ini ditujukan bagi tenaga profesional di rumah sakit dan fasilitas pelayanan kesehatan yang terlibat dalam manajemen risiko, mutu, dan keselamatan layanan, seperti:

  • Tim manajemen risiko dan keselamatan pasien
  • Tim mutu rumah sakit dan komite keselamatan
  • Staf pengendalian risiko dan pelaporan insiden
  • Tim akreditasi rumah sakit
  • Pimpinan unit layanan yang bertanggung jawab terhadap manajemen insiden

Target Peserta:

  • Manajer Mutu dan Keselamatan Pasien
  • Tim Komite Mutu atau Keselamatan Pasien RS
  • Koordinator dan Pelaksana Program Manajemen Risiko
  • Petugas Pelaporan Insiden RS
  • Profesional bidang akreditasi, compliance, dan hukum kesehatan
  • Konsultan pengembangan manajemen mutu dan risiko
Workshop 7: Pelindungan Data Rekam Medis Elektronik dan Infrastruktur Digital Layanan Kesehatan
DKI Jakarta Selasa, 24 Jun 2025

Tujuan Workshop:
Di era digitalisasi layanan kesehatan, transformasi digital membawa manfaat besar dalam efisiensi operasional dan peningkatan layanan kepada pasien. Namun, bersamaan dengan itu muncul tantangan besar terkait keamanan data dan infrastruktur digital, terutama pada sistem rekam medis elektronik (EMR). Data pasien merupakan jenis data yang sangat sensitif, sehingga menjadi target utama dalam berbagai serangan siber. Peretasan, penyalahgunaan akses, hingga kebocoran data medis telah terjadi tidak hanya di tingkat global, tetapi juga di Indonesia.
Ancaman ini semakin kompleks dengan meningkatnya penggunaan perangkat Internet of Things (IoT) dalam ekosistem rumah sakit, seperti alat pemantauan pasien, sistem informasi laboratorium, dan perangkat medis pintar lainnya. Banyak dari perangkat ini belum dilengkapi dengan sistem pengamanan memadai, sehingga membuka celah kerentanan yang serius. Selain itu, kurangnya integrasi antar sistem dan lemahnya pengawasan akses juga memperbesar potensi kebocoran dan penyalahgunaan data.
Untuk menjawab tantangan ini, dibutuhkan upaya penguatan kapasitas di tingkat manajemen rumah sakit dan tim teknologi informasi. Mereka harus mampu merancang dan menerapkan strategi perlindungan data yang tidak hanya berbasis teknologi, tetapi juga menyentuh aspek kebijakan dan tata kelola. Pemahaman yang kuat terhadap prinsip keamanan informasi seperti kerahasiaan (confidentiality), integritas (integrity), dan ketersediaan (availability) harus menjadi landasan dalam membangun sistem perlindungan data medis yang efektif.
Lebih lanjut, rumah sakit juga perlu memahami dan mematuhi berbagai regulasi yang berlaku, seperti Undang-Undang Perlindungan Data Pribadi (UU PDP), standar internasional seperti HIPAA, serta ISO 27799 yang secara khusus mengatur perlindungan informasi kesehatan. Tidak cukup hanya dengan regulasi, penerapan budaya keamanan siber yang menyeluruh di semua lini organisasi menjadi kunci dalam membentuk sistem pertahanan yang berkelanjutan. Hal ini mencakup pembiasaan perilaku aman dalam penggunaan sistem informasi oleh seluruh pegawai rumah sakit, bukan hanya oleh tim IT.
Melalui workshop ini, peserta akan dibekali dengan pengetahuan strategis dan keterampilan teknis yang diperlukan untuk memperkuat sistem keamanan informasi rumah sakit. Peserta juga akan diajak menyusun kebijakan internal, melakukan simulasi penilaian risiko, dan merancang program pembangunan budaya keamanan siber yang relevan dan aplikatif. Harapannya, kegiatan ini menjadi langkah konkret dalam meningkatkan kesiapan rumah sakit Indonesia dalam menghadapi ancaman siber dan menjaga kepercayaan pasien terhadap perlindungan data pribadi mereka.

Materi Workshop:

  • Transformasi Digital dan Risiko Siber di Sektor Kesehatan
  • Perlindungan Data Rekam Medis dan Regulasi (UU PDP, ISO 27001, ISO 27799, HIPAA)
  • Tata Kelola Keamanan Informasi Rumah Sakit
  • Workshop: Assessment Risiko & Kepatuhan
  • Budaya Keamanan Siber di Rumah Sakit
  • Literasi Siber dan Etika Digital
  • Perancangan Program Budaya Keamanan Siber

Kriteria Peserta:

Kegiatan ini ditujukan bagi individu yang memiliki peran strategis dan operasional dalam pengelolaan data dan keamanan informasi di lingkungan layanan kesehatan, khususnya rumah sakit. Adapun kriteria peserta meliputi:

  • Memiliki tanggung jawab dalam pengelolaan sistem informasi rumah sakit, khususnya yang berkaitan dengan rekam medis elektronik dan infrastruktur digital.
  • Terlibat dalam penyusunan atau penerapan kebijakan perlindungan data pribadi di lingkungan institusi layanan kesehatan.
  • Bertanggung jawab terhadap keamanan informasi dan tata kelola data, baik di tingkat manajerial maupun teknis.
  • Berminat untuk meningkatkan kapasitas dan pemahaman terhadap regulasi data pribadi seperti UU PDP, ISO 27001, ISO 27799, HIPAA, dan standar internasional terkait lainnya.
  • Siap berpartisipasi aktif dalam diskusi dan simulasi praktis yang akan dilakukan selama workshop

Target Peserta:

  • Manajemen Rumah Sakit
  • Kepala atau Tim Teknologi Informasi Rumah Sakit
  • Petugas Keamanan Informasi (Information Security Officer / DPO)
  • Staf Unit Rekam Medis
  • Staf Unit Kepatuhan atau Legal Rumah Sakit
  • Pengelola Data Kesehatan di Fasilitas Pelayanan Kesehatan lainnya
  • Konsultan atau praktisi teknologi informasi dan keamanan siber di sektor kesehatan
Transformasi Digital dan Risiko Keamanan Siber di Sektor Kesehatan
DKI Jakarta Selasa, 24 Jun 2025
Workshop 6: Manajemen Mutu di Kamar Bedah
DKI Jakarta Selasa, 24 Jun 2025

Tujuan Workshop:
Kamar bedah merupakan salah satu unit kritis dalam rumah sakit yang memiliki risiko tinggi terhadap keselamatan pasien dan infeksi nosokomial. Oleh karena itu, penerapan manajemen mutu yang ketat di ruang bedah menjadi sangat penting untuk menjamin keselamatan, efisiensi, dan kepatuhan terhadap standar pelayanan.

Workshop ini bertujuan untuk meningkatkan kapasitas tenaga kesehatan, khususnya tim kamar bedah, dalam menerapkan standar mutu secara sistematis dan berkelanjutan. Materi difokuskan pada strategi implementasi surgical safety checklist, manajemen alat bedah, pencegahan infeksi pasca operasi, serta pengelolaan lingkungan dan disinfeksi kamar bedah. Seluruh pendekatan didasarkan pada praktik berbasis bukti (evidence-based practice) dan mengacu pada standar nasional serta internasional.

Dengan menghadirkan para narasumber berpengalaman di bidang keperawatan bedah dan manajemen kamar operasi, workshop ini akan memperkaya pemahaman peserta terhadap peran penting mutu dan keselamatan dalam menunjang hasil klinis yang optimal. Peserta juga akan mendapatkan strategi praktis yang dapat langsung diterapkan di lingkungan kerjanya masing-masing.

Materi Workshop:

  • Implant Management in the OR
  • Enhancing Patient Safety Through Effective Implementation of the Surgical Safety Checklist
  • Evidence-Based Strategies in Post-Surgical Wound Management
  • Infection Prevention Strategies in the OR: The Role of Powder-Free Gloves and Double Gloving
  • Optimizing OR Environmental Management: From Daily Cleaning to Terminal Disinfection
  • Managing Surgical Tools: Practical Approaches to Infection Control and Efficiency

Kriteria Peserta:
Workshop ini ditujukan bagi tenaga medis dan manajemen rumah sakit yang terlibat langsung dalam pelayanan bedah serta pengelolaan mutu dan keselamatan pasien, antara lain:

  • Perawat kamar bedah (OK) dan perawat instrumentator
  • Kepala ruangan/koordinator kamar bedah
  • Tim mutu dan keselamatan pasien rumah sakit
  • Pengelola logistik dan sterilisasi alat medis
  • Manajer fasilitas dan lingkungan rumah sakit

Target Peserta:

  • Kepala dan staf kamar bedah rumah sakit
  • Tim PPI (Pencegahan dan Pengendalian Infeksi)
  • Tim Mutu dan Keselamatan Pasien
  • Praktisi keperawatan dan kesehatan bedah
  • Akademisi dan mahasiswa bidang keperawatan bedah